Museum ini terletak di Jl.Dr.
Sutomo, No.6,Pajagalan, Sumenep kode pos 69416, Jawa Timur.Museum keraton Sumenep, merupakan museum yang dikelola
oleh pemerintah daerah sumenep yang di dalamnya menyimpan berbagai koleksi
benda-benda cagar budaya peninggalan keluarga keraton sumenep dan beberapa
peninggalan masa kerajaan hindu budha seperti arca wisnu dan lingga yang ditemukan
di kecamatan Dungkek, Sumenep. Di dalam museum terdapat juga beberapa koleksi
pusaka peniggalan bangsawan sumenep seperti guci keramik dari cina dan kereta
My Lord pemberian kerajaan inggris kepada Sri Sultan Abdurrahman
Pakunataningrat I atas jasanya yang telah banyak membantu Thomas Stamford
Raffles salah seorang gubernur inggris dalam penelitian yang dilakukannya di
Indonesia.
foto kereta di museum keraton sumenep
-->
-->
-->
Keraton
sumenep, merupakan peninggalan pusaka sumenep yang dibangun oleh Raja / Adipati
Sumenep yang ke-31. Panembahan Sumolo Asirudin Pakunataningrat dan diperluas
oleh keturunannya yaitu Sri Sultan Abdurrahman PakuningratI. Keraton sumenep
sendiri letaknya tepat berada di depan Museum Keraton Sumenep. Arsitek dari
pembangunan keraton ini adalah Liaw Piau Ngo, yang memadukan gaya
arsitektur Eropa, China, dan Jawa. Keraton ini terletak di dekat
alun-alun kota Sumenep.Keraton
Sumenep atau biasa disebut keraton Panembahan Sumolo didirikan tahun 1762. Musem
dan Keraton yang terletak di pusat kota Sumenep tepatnya di sebelah timur
Alun-alun Sumenep dan pas dibelakang Rumah Dinas Bupati tersebut setiap harinya
penuh dengan pengunjung yang sengaja mendatangi area tersebut.
Di pendopo ini kanan keraton terdapat ruang kerja
raja yang sekarang difungsikan sebagai museum yang berisi alat-alat rumah
tangga keraton. Mulai dari tempat tidur, piring makan, baju-baju putri raja,
kursi-kursi, patung-patung, hiasan dinding, kereta kencana, hingga meriam,
semuanya terdapat di museum.
pendopo
kereta kencana
meriam
kursi keraton
keris
dipan peninggalan zaman dulu
tempat tidur puteri sumenep
relief di museum sumenep
Alquran besar yang ada di museum keraton
piring berbentuk ikan dari Cina
miniature perahu sumenep
-->
Bangunan utama keraton terdiri dari dua lantai.
Lantai atas adalah tempat pingitan putri-putri raja sebelum menikah. Sementara
di bagian bawah merupakan kediaman raja yang terdapat empat kamar di dalamnya.
Yang masing-masing kamar diperuntukkan ntuk kamar pribadi raja, kamar
permaisuri, kamar orangtua pria dan orangtua perempuan raja.
-->
Inti
keraton ini hanya terbuka untuk umum pada bagian terasnya saja. Di
teras ini terdapat 2 buah jendela yang masing-masing dibuka, sebagai akses
pengunjung mengintip bagian dalam keraton (kamar Raja dan permaisuri serta
selir-selirnya) yang memang tidak dibuka untuk umum.
-->
Ini
adalah foto kamar tidur permaisuri raja yang terlihat dari jendela.
Tidak satu pun
keturunan raja sumenep yang kini berani sembarangan masuk, apalagi tidur di
kamar tersebut. Ada banyak kisah, mereka-mereka yang nekad melakukannya akan
terbangun ditengah hutan/ lapangan yang jauh dari keraton.
Mengapa diberi
nama pohon perempuan? Karena ada satu
bagian dari pohon ini yang katanya mirip dengan alat kelamin perempuan. Selain
itu ada juga pohon laki-laki. Karena pada salah satu bagian dari pohon ini
mirip dengan alat kelamin laki-laki.
“Sare” dalam
bahasa Madura berarti “Tidur” seperti dalam bahasa kromol inggris jawa, “Sare” berarti
“Sari”. Jadi yang dimaksud adalah taman sari alias ‘Taman yang indah”.
Maka, dibagian
dalam Taman Sare, terdapat sebuah kolam. Ada 3 anak tangga pada 3 sisi kolam
yang konon dipercaya masing-masing memiliki khasiat sendiri-sendiri. Pada anak
tangga pertama, air disekitarnya dipercaya memiliki khasiat kecantikan, membuat
awet muda serta memudahkan dalam memndapatkan jodoh. Banyak pengunjung yang
mencuci muka disana, mengharap brkah dari kolam ini.
taman sare
taman sare
-->
Di sekitar Taman
Sare terdapat sebuah gazebo cantik yang dulu digunakan sebagi tempat untuk
beristirahat dang anti baju tapi kini digunakan sebagai tempat sholat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar